Tim Nasional Tahiti
Team sepak bola nasional Tahiti (Bahasa Perancis: Équipe nationale de football de Tahiti) sebagai wakil Polinesia Prancis [4] [5] [6] [7] serta dikontrol oleh Fédération Tahitienne de Football. Team ini terbagi dalam beberapa pemain dari Polinesia Prancis, tidak cuma Tahiti, serta sudah bersaing di Konfederasi Sepak Bola Oseania (OFC) semenjak 1990.
Tahiti dengan cara tradisionil salah satu negara sepakbola terkuat di Kepulauan Pasifik, dengan rekor paling baik ke-2 dibagian sepakbola di South Pacific Games, dengan lima kemenangan. Mereka ialah runner-up dalam tiga cicilan pertama Piala Bangsa-Bangsa (1973, 1980 serta 1996). Bangsa ini melalui periode yang kurang sukses, tapi memperlihatkan janji saat maju ke Piala Dunia FIFA U-20 2009 di Mesir. Kesuksesan ini dilakukan tindakan dengan gelar OFC Nations Cup 2012, jadi team pertama kecuali Australia serta Selandia Baru yang memenangi pertandingan.
Tahiti mainkan laga penuh pertama kalinya pada 21 September 1952, di kandang menantang Selandia Baru, seri 2-2. Tujuh hari selanjutnya, ke-2 team bermain lagi serta Selandia Baru menang 5-3. Pada 30 September, mereka bermain keduanya untuk ke-3 kalinya, serta Tahiti mencetak kemenangan pertama kalinya, 2-0. Tetapi, tidak diketahui apa ini laga internasional penuh. [8]
Pada bulan September 1953, Tahiti mainkan tiga laga di Kaledonia Baru menantang team nasionalnya, kehilangan 5-0 pertama dan dua 4-1. Mereka selanjutnya lakukan perjalanan ke Hebrides Baru (saat ini Vanuatu) serta menaklukkan team nasionalnya 4-2 2x. Di tahun 1989, di bawah kepemimpinan Napoleon Spitz, asosiasi sah dibuat.
Tahiti masuk kwalifikasi Piala Dunia pertama kalinya dengan arah capai Piala Dunia 1994, yang diselenggarakan di Amerika Serikat. Mereka diletakkan di Group A bersama-sama Australia serta Kepulauan Solomon, serta mainkan laga pertama mereka ke Kepulauan Solomon di Honiara pada 11 Juli 1992. Eric Etaeta menyamai posisi buat Tahiti untuk membuatnya 1-1 di menit ke-76. Pada 11 September, Tahiti melayani Australia di Papeete serta kalah 3-0. Laga selanjutnya lagi menantang Australia, serta membuahkan kekalahan 2-0 di Brisbane pada 20 September. Pada tanggal 9 Oktober, di Papeete, Tahiti menaklukkan Kepulauan Solomon 4–2. Gol pertama Tahiti diciptakan untuk penalti menit ke-8 dari Reynald Temarii, seorang politikus serta presiden OFC sekarang ini. Tetapi, Tahiti finish ke-2 di Australia di group serta tidak maju.
Pada 2012, edisi baru kompetisi berlangsung di Kepulauan Solomon dengan negara tuan-rumah, Selandia Baru, Kaledonia Baru, Vanuatu, Tahiti, Fiji, Papua Nugini, serta Samoa (juara kompetisi kwalifikasi) bermain pertandingan. Tahiti menaklukkan Kaledonia Baru di final di Lawson Tama Fase 1-0 dengan gol oleh Steevy Chong Hue serta jadi team pertama kecuali Australia (tidak sisi dari OFC) serta Selandia Baru dikukuhkan untuk juara Oseania.
Dengan memenangi Piala OFC Nations 2012, Tahiti maju ke Piala Konfederasi 2013, yang diselenggarakan di Brasil, untuk kali pertamanya. [10] Tahiti ialah salah satu team yang sudah berperan serta dalam Piala Konfederasi sebelum maju ke Piala Dunia FIFA, dimana mereka belum maju ke Piala Dunia sampai ini hari. Pada 17 Juni 2013, Tahiti kalah 1-6 dari Nigeria di Piala Konfederasi 2013 di Belo Horizonte, dengan Jonathan Tehau cetak gol untuk Tahiti di set ke-2 dengan tandukan dari sudut; Fans Tahiti masih bersukacita dalam potensial cetak gol di kompetisi internasional. [11] Pada tanggal 20 Juni, Tahiti kalah 10-0 menantang Spanyol untuk menyamakan kerugian paling besar mereka menantang Selandia Baru sembilan tahun awalnya. [12] Pada 23 Juni 2013, Tahiti ditaklukkan 8-0 oleh Uruguay. [13]
Keseluruhannya, Tahiti kecolongan 24 gol serta cetak 1 untuk usai dengan diferensial gol −23, yang terjelek dari timnas mana juga di tiap pertandingan besar. [14] Tetapi, serta dengan rekor jelek serta kekalahan berat, kualitas tidak diunggulkan Tahiti kumpulkan rasa hormat yang relevan dari beberapa orang Brasil, yang tetap bersorak buat mereka di tiap laga. [15] Pelatih Spanyol Vicente del Bosque, serta penyerang Fernando Torres serta David Villa - yang semasing cetak empat serta 3 gol menantang Tahiti - beri pujian permainan team yang adil.